(tinggalkan masalalu, kejarlah masa depanmu!)
Hari kemarin adalah sejarah
Hari ini adalah kenyataan
Dan hari esok, adalah harapan dan masa depan
Begitulah kira-kira bahasa yang biasa dipakai oleh orang-orang bijak untuk tetap melanjutkan kehidupannya. Bahasa yang sederhana tapi cukup memberikan arti yang sangat signifikan dan menyentuh. Bahasa yang cukup memberi energi positif untuk kembali menata hidup seseorang dan tak akan membiarkan dirinya selalu saja bergantung pada keadaan masalalunya. Masa lalu yang biasanya menjadi bahan penuntut untuk kita berjalan atau bergerak kaku dalam menata proses untuk melangkah dan menuju pada hari yang akan datang, hari yang baru. Diamana dihari tersebut merupakan penentuan terhadap masa depan kita. Kehidupan kita esok atau bahkan jati diri kita nanti.
Berbicara tentang tahun baru masehi, maka akan banyak hal yang bermunculan dari benak kita. Tentang pergantian tahun, semangat baru, rencana hidup baru, harapan, dan banyak hal lainnya dari pada itu. Bahkan ironisnya sebagian kalangan ada yang beranggapan, tiba tahun baru, berarti segala yang kita miliki juga harus baru. Baju, sepatu, bahkan sampai pada akar-akarnya, urusan hatipun juga baru.
Disinilah yang menjadi tantangan pemahaman diantara kita, hususnya para mahasiswa yang memang telah dipercaya sebagai orang yang telah dewasa. Mampu memilah memilih serta berpikir logis atas kehidupan. Tidak hanya bermain atau selalu bersenang-senang belaka. Diamana dengan adanya tahun baru ini, kita diharapkan untuk berpikir kearah yang mampu membawa diri kita hususnya pada hal yang lebih baik. Artinya, di moment ini kita pun harus mampu mengintrospeksi diri kita. Menilik, menjenguk kembali hal-hal yang kita lakukan tahun kemarin. Sehingga kesalahan atau pun hal negativ yang kita perbuat di tahun yang lalu tidak kita bawa lagi dilembaran tahun baru ini. Sehingga kita akan merasakan ada hasil dari tingkatan-tingkatan kehidupan kita. Dan disitulah kita sebagai manusia akan mampu merasakan hakikat ataupun makna dari kehidupan itu sendiri.
Sehingga dapat dikata, kita sebagai orang yang sudah terdidik dan terpelajar rasanya sudah tidak pantas lagi menyambut tahun baru ini hanya dengan hura-hura, berpesta ria tanpa kenal batas, dan hal kesenangan lain yang tidak dapat memberikan dampak positif pada diri kita, hususnya yang akan berefek positif pada masa esok kita. Karena patut kita sadari, apa yang kita lakukan hari ini, adalah menentukan apa yang akan terjadi pada diri kita esok. Jika sampai sekarang kita masihlah tergiur pada kesenangan belaka, maka jangan pernah bermimpi esok kita akan bahagia, esok kita akan menjadi apa yang kita harapkan. Itu tidak akan pernah terjadi. Dengan alasan dan dasar pemikiran inilah, maka kita sebagai mahasiswa hususnya, lebih mampu merasionalkan keadaan. Melakukan hal-hal sewajarnya saja dan terpenting lakukan yang bermanfaat untuk kehidupan kita nanti.
Biarkanlah hari kemarin berlalu, biarkan saja menjadi sejarah. Kita jangan sampai menggantungkan diri kita pada masa lalu itu. Cukup masa lalu itu sebagai bahan koreksi kita. Korektor terhadap apa yang seharusnya kita perbuat untuk masa depan kita. Dengan itu maka kesalahan, kekeliruan atau pun kegagalan kita di masa lalu tidak akan lagi kita ulangi untuk masa depan kita, yang pastinya akan kita lakukan dari hari sekarang.
Maka, di moment tahun baru ini, meriahkanlah dengan harapan-harapan mulya kita untuk hari-hari yang akan kita jalani nanti. Meriahkan dengan niatan prilaku lebih baik dari apa yang kita perbuat atau kita ciptakan dihari kemarin. Jangan sesekali kita kembali terjebak dengan meriahnya cahaya kembang api yang membuat ataupun mampu menggoda hati kita untuk bermain-main dengan kesenangan belaka. Jadikanlah moment ini, sebagai wujud perubahan kita pada yang lebih baik. Karena, jika kita masih terlihat sama dengan diri kita yang kemarin, maka terasa sangat rugi. Maka, marilah ciptakan perubahan yang lebih baik pada diri kita. Tahun baru, semangat baru untuk kejernihan jiwa kita, tahun baru, jadikan langkah awal kesuksesan kita!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar